Gejala
Virus Zika
Selain gejala umum yang telah disebutkan, gejala lain virus
Zika yang ditemukan adalah sakit kepala, nyeri di belakang mata, dan lelah.
Gejala ini umumnya bersifat ringan dan berlangsung hingga sekitar satu minggu.
Mengenai periode inkubasi virus
Zika masih belum diketahui, namun kemungkinan berlangsung hingga 2-7 hari
semenjak pasien terpapar virus ini (terkena gigitan nyamuk penjangkit). Dari
lima orang yang terinfeksi virus Zika, satu orang menjadi sakit akibat virus
ini. Walaupun jarang, dapat terjadi kasus berat yang memerlukan penanganan
lebih lanjut di rumah sakit, bahkan kematian.
Transmisi virus Zika yang terjadi
di dalam kandungan dikaitkan dengan terjadinya mikrosefali dan kerusakan otak
pada janin. Mikrosefali adalah kondisi dimana lingkar kepala lebih kecil dari
ukuran normal.
Diagnosis Virus Zika
Melihat dari gejala
yang menyerupai banyak penyakit lain, pemeriksaan terhadap rute perjalanan yang
pernah dilakukan oleh pasien, khususnya ke area-area yang memiliki kasus infeksi
virus Zika dapat membantu mempersempit diagnosis. Dokter mungkin akan
menanyakan area, waktu, dan aktivitas saat melakukan kunjungan ke daerah
tersebut.
Dokter dapat
melakukan tes darah untuk mendeteksi asam nukleat virus, mengisolasi virus,
atau uji serologis. Selain melalui pengambilan darah yang biasanya dilakukan
pada 1-3 hari setelah gejala muncul, urine dan air liur juga dapat menjadi
bahan uji pada hari ketiga hingga hari kelima.
Pengobatan Virus Zika
Pengobatan virus Zika
difokuskan kepada upaya mengurangi gejala yang dirasakan oleh pasien karena
vaksin serta obat-obatan penyembuh penyakit ini belum ditemukan. Pengobatan
terhadap gejala yang dialami dapat berupa pemberian cairan untuk mencegah
dehidrasi, obat pereda rasa sakit untuk meredakan demam dan sakit kepala, serta
istirahat yang cukup. Penggunaan aspirin dan obat anti peradangan nonsteroid
lainnya tidak direkomendasikan sebelum kemungkinan pasien terkena dengue dapat
dihilangkan.
Bagi pasien yang
telah terinfeksi virus Zika diharapkan untuk menghindari gigitan nyamuk selama
terjangkit virus ini karena virus Zika yang dapat bertahan lama di dalam darah
penderita dapat menyebar ke orang lain melalui gigitan nyamuk.
Pencegahan Virus Zika
Mencegah gigitan
nyamuk adalah salah satu tindakan pencegahan awal yang bisa membantu Anda
terhindar dari infeksi virus Zika. Beberapa langkah pencegahan yang bisa
dilakukan saat berada di daerah yang terjangkit virus Zika, antara lain:
- Memastikan tempat yang Anda tinggali memiliki pendingin ruangan atau setidaknya memiliki tirai pintu dan jendela yang dapat mencegah nyamuk masuk ke ruangan.
- Gunakan kelambu pada tempat tidur jika area yang Anda kunjungi tidak memiliki hal di atas.
- Gunakan baju dan celana berlengan panjang
- Gunakan bahan penolak serangga yang terdaftar pada badan perlindungan lingkungan atau environmental protection agency (EPA), sesuai dengan instruksi yang tertera pada kemasan. Instruksi yang terlampir akan memberikan informasi mengenai pengaplikasian ulang, area pengaplikasian yang diperbolehkan, waktu dan durasi pengaplikasian.
- Bayi yang berusia di bawah dua bulan tidak diperkenankan menggunakan bahan penolak serangga ini sehingga Anda harus memastikan agar pakaian bayi dapat melindunginya dari gigitan nyamuk.
- Gunakan juga kelambu pada tempat tidur bayi, kereta dorong bayi, dan gendongan atau alat pengangkut bayi lainnya.
- Perhatikan area tubuh anak yang berusia lebih dewasa saat mengaplikasikan bahan penolak serangga. Hindari area tubuh yang terluka atau sedang mengalami iritasi, area mata, mulut, dan tangan.
- Pilihlah perawatan, pencucian, atau pemakaian pakaian serta peralatan yang menggunakan bahan dengan kandungan permethrin. Pelajari informasi produk dan instruksi penggunaan mengenai perlindungan yang diberikan. Hindari menggunakan produk ini pada kulit.
Baca Juga Cara
Ampuh Lainnya :
0 comments:
Post a Comment